Kamis, 07 April 2016

Perserikatan Dagang (Kongsi Dagang) Bangsa Eropa

            Seperti pada artikel saya sebelumnya, tujuan utama bangsa Eropa datang ke wilayah Timur adalah untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah. Selain itu, mereka juga ingin menguasai / memonopoli perdagangan di wilayah-wilayah tersebut. Guna melancarkan tujuannya, mereka membentuk kongsi-kongsi (perserikatan) dagang. Pembentukan perserikatan dagang itu juga bertujuan agar tidak terjadi perebutan area perdagangan dari negara-negara Eropa yang hendak melakukan perdagangan monopoli.

1.    Perserikatan Dagang Bangsa Portugis


Perserikatan dagang yang dibentuk oleh bangsa Portugis bernama Companhia do commércio da Índia atau Companhia da Índia Oriental. Perserikatan dagang ini didirikan pada tahun 1753 ketika Feliciano Old Oldernberg dan lima mitranya diizinkan untuk berdagang dengan India dan China untuk jangka waktu sepuluh tahun. Perserikatan dagang ini dibentuk sebagai salah satu langkah untuk mewujudkan reformasi bangsa Portugis di bidang ekonomi yang berusaha untuk meningkatkan produksi dalam negri dalam kaitannya dengan persaingan asing, mengembangkan perdagangan kolonial dan mendorong pengembangan manufaktur.


2.   Perserikatan Dagang Bangsa Inggris


Sejak abad ke-17, para pedagang Inggris sudah berdagang sampai di daerah India. Di India timur, para pedagang Inggris mendirikan perserikatan dagang bernama East India Company (EIC), dengan daerah operasinya adalah India. Pusat kekuatan EIC berada di Kalkuta (India), dan dari kota inilah Inggris meluaskan wilayahnya ke Asia Tenggara.

East India Company tepatnya didirikan pada tanggal 31 januari 1599. Royal Charter (Piagam Kerajaan) secara efektif memberikan perserikatan dagang yang baru berdiri ini sebuah monopoli dalam seluruh perdagangan di Hindia Timur.
3.   Perserikatan Dagang Bangsa Belanda


Untuk menghadapi persaingan dagang dengan bangsa Eropa lainya, maka pada tanggal 20 Maret 1602, atas prakarsa Pangeran Maurits dan Olden Barneveld, Belanda mendirikan kongsi perdagangan bernama Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Pengurus pusat VOC terdiri dari 17 orang. Pada tahun 1602 VOC membuka kantor pertamanya di Banten yang di kepalai oleh Francois Wittert.
Adapun tujuan dari dibentunya VOC di Indonesia:
a.   Menghindari persaingan dagang tidak sehat diantara sesama pedang Belanda sehinggan keuntungan maksimal dapat diperoleh.
b.   Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dagang dengan bangsa Eropa lainya.
c.   Membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spayol yang masih menduduki Bealnda. 

4.  Perserikatan dagang Bangsa Prancis


Pada tahun 1664, Prancis mendirikan Perserikatan dagang yang diberi nama Compagnie des Indes. Compagnie des Indes didirikan oleh Colbert yang tujuannya adalah untuk menavigasi dan bernegosiasi dengan beberapa daerah mulai dari Tanjung Harapan serta hampir semua India dan laut Timur dengan perdagangan monopoli selama lima puluh tahun. Direktur pertama yang ditunjuk oleh Colbert adalah François Caron, seorang Huguenot diasingkan yang bekerja 30 tahun di VOC.

5.   Perserikatan dagang Bangsa Spanyol

Belum dapat diketahui karena hanya merupakan persatuan dari para pedagang kecil Spanyol.

Referensi:

Apa itu Kolonialisme dan Imperialisme?

            Kolonialisme dan Imperialisme mulai berkembang sekitar abad ke-15 yang diawali dengan adanya gejala pembaruan di Eropa di bidang ekonomi, politik, sosial maupun budaya dalam bentuk gerakan Renaisans dan Humanisme yang berpikiran maju. Renaisans? Humanisme? Apaan tuh? Renaisans adalah hasrat dan semangat untuk berpikiran maju dari kondisi sebelumnya sedangkan humanisme adalah gerakan dengan tujuan untuk mempromosikan harkat dan martabat manusia. Pada masa tersebut muncul teori heliosentris yang mengatakan bahwa matahari merupakan pusat dari tata surya dan juga bumi itu berbentuk bulat. Adanya paham inilah yang menjadi salah satu faktor yang mendorong bangsa Eropa itu untuk dapat melakukan penjelajahan ke seluruh penjuru dunia. Selain disebabkan karena adanya kepercayaan bahwa bumi itu bulat, bangsa Eropa menjadi terdorong melakukan penjelajahan untuk dapat mendatangi negara-negara timur yang kaya. Namun pada akhirnya tujuan itu berubah menjadi praktik penjajahan. Praktik dari penjajahan yang dilakukan oleh bangsa barat tersebut dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kolonialisme dan imperialisme. Mau tau apa itu kolonialisme dan imperialisme? Check it out!

Kolonialisme


Kolonialisme berasal dari kata “colonus” yang artinya petani. Istilah ini diberikan pada para petani Yunani yang pindah dari negerinya yang tandus dan pindah ke daerah lain yang lebih subur. Para colonus tetap menjalin hubungan dengan negara asalnya, tapi oleh negara asal (induk) daerah tadi dianggap sebagai bagian dari negara induk dan harus tunduk pada negara asal (mother land). Dari sinilah muncul awal penjajahan (imperialisme). Jadi kolonialisme adalah suatu sistem pemukiman warga suatu negara di luar wilayah induknya atau negara asalnya. Biasanya daerah koloni terletak di seberang lautan dan kemudian dijadikan bagian wilayah mereka.

Ada banyak tujuan bangsa-bangsa barat melakukan kolonialisme, yaitu ingin mencari dominasi kekuatan baik itu dari segi ekonomi, sumber daya alam, sumber daya mansia, maupun politik. Terlebih lagi, suatu anggapan yang telah berkembang yang menganggap bahwa bangsa yang melakukan kolonisasi lebih baik dari bangsa yang dikolonikan. Contoh negara yang melakukan kolonialisme adalah Portugis, Spanyol, dan Belanda.

Kolonialisme terbagi menjadi beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut:

  1. Koloni eksploitasi, merupakan penguasaan suatu wilayah untuk dikuras kekayaan alam dan tenaga penduduknya secara paksa atau kerja rodi untuk kepentingan negara penguasa. Contohnya bangsa Indonesia yang dikuras Belanda selama 3,5 abad.
  2. Koloni penduduk, merupakan penguasaan suatu wiayah baru dengan cara menyingkirkan penduduk asli yang digantikan oleh pendatang yang menyebabkan kedudukan pribumi terabaikan. Contohnya adalah adanya suku Indian.
  3. Koloni deportasi, merupakan daerah koloni yang digunakan sebagai tempat buangan narapidana yang tidak dapat ditangani oleh pemerintah. Mereka kebanyakan para kriminal yang mendapat hukuman seumur hidup, yang dimana mereka harus menjadi tenaga kerja tanpa dibayar, agar pemerintah tidak memberi mereka makan. Contonya adalah adanya penjara-penjara Prancis di Kepulauan Pasifik.
  4. Koloni libensraum, merupakan penguasaan suatu wilayah karena terjadi ledakan penduduk di negara induk, sehingga sejumlah orang mencari ruang hidup di wilayah baru. Contohnya negara Jepang pada abad ke-20.
  5. Koloni defensi, meliputi kota pelabuhan atau pulau kecil untuk pembangunan pangkalan militer sebagai kepentingan pertahanan.
  6. Koloni netral, merupakan tanah koloni yang tidak menguntungkan Kolonialis, tapi tetap dipertahankan karena memiliki kepentingan strategis.
Imperialisme

Imperialisme berasal dari kata latin “imperare” yang artinya menguasai. Orang yang menguasai disebut imperator yang berarti raja atau penguasa. Imperium adalah daerah yang dikuasai imperator. Imperator menguasai bangsa yang mendiami wilayah imperium dengan alasan agar mereka merasa lebih aman atau lebih sejahtera. Jadi imperialisme adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lain. Penjajahan dilakukan dengan jalan membentuk pemerintahan jajahan atau dengan menanamkan pengaruh dalam semua bidang kehidupan daerah yang dijajah. Imperialisme dijalankan dengan penuh paksaan demi mencapai tujuan bangsa yang melakukannya. Contoh negara yang melakukan imperialisme adalah Jepang dan Inggris.
Imperialisme juga dibagi menjadi beberapa bentuk berdasarkan waktu dan tujuannya.
Imperialisme berdasarkan waktu munculnya:
  1. Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism)
Inti dari imperialisme kuno adalah semboyan gold, gospel, and glory (kekayaan, penyebaran agama dan kejayaan). Suatu negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan dan menambah kejayaannya. Imperialisme ini berlangsung sebelum revolusi industri dan dipelopori oleh Portugis dan Spanyol.

  1. Imperialisme Modern (Modern Imperialism)
Inti dari imperialisme modern ialah kemajuan ekonomi. Imperialisme modern timbul sesudah revolusi industri. Industri besar-besaran (akibat revolusi industri) membutuhkan bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil industri, kemudian juga sebgai tempat penanaman modal.

  1. Imperialisme Ultramodern
Imperialisme ini memiliki tujuan lebih menekankan penguasaan mental, ideologi, dan psikologi. Imperialisme ini berlangsung setelah perang dunia ke–2 sampai sekarang.

Imperialisme berdasarkan tujuan penguasaan:
k
1.     Imperialisme Politik, bertujuan menguasai kehidupan politik suatu negara yang tersembunyi melalui bentuk protektorat dan mandotorium. Protektoran adalah negara atau wilayah yang dikontrol oleh negara lain yang lebih kuat sedangkan mandotorium adalah
2.   Imperialisme Ekonomi, bertujuan untuk menguasai perekonomian suatu negara terhadap negara lain.
3.  Imperialisme Kebudayaan, bertujuan menguasai mentalitas dan jiwa dari suatu bangsa. Imperialisme ini sulit diketahui dan dirasakan.
4.      Imperialisme Militer, bertujuan menguasai daerah negara lain yang dianggap strategis dengan menggunakan kekuatan angkatan bersenjata.

Perbedaan Kolonialisme dan Imperialisme

O  Kolonialisme memiliki tujuan untuk menguras habis kekayaan alam dari Negara yang bersangkutan dan diangkut ke Negara induk.
O  Imperialisme memiliki tujuan untuk menanamkan pengaruh pada seluruh bidang kehidupan Negara yang bersangkutan.

Persamaan Kolonialisme dan Imperialisme

Keduanya dapat menjadikan Negara penajajah menjadi makmur dan menyesatkan negara yang dijajah menjadi semakin menderita.

Nah... jadi, antara kolonialisme dan imperialisme memiliki hubungan yang sangat erat. Walaupun kolonialisme dan imperialisme berasal dari kata dan pengertian yang berbeda namun dalam prakteknya berarti satu yaitu penjajahan oleh bangsa satu terhadap bangsa lain. Kolonialisme lebih diartikan pada proses pembentukan atau penguasaan wilayah, sedangkan imperialisme lebih diartikan pada praktek penjajahannya. Intinya, bangsa-bangsa Barat datang ke Indonesia ingin melakukan kolonialisme dan imperialisme hanya demi mencapai tujuan dari bangsa itu sendiri, tanpa mementingkan penduduk pribumi.

Penjelajahan Samudra oleh Bangsa Eropa

               

        Penjelajahan samudra ini dipelopori oleh bangsa Eropa. Wait, bukankah bangsa Eropa bisa dibilang sudah cukup terpenuhi kebutuhannya dari negara mereka sendiri juga Konstantinopel? Lantas, apa alasan mereka melakukannya? Mau tau jawabannya? Simak pembahasannya, berikut ini ..

Jatuhnya Konstantinopel oleh bangsa Turki Usmani (Ottoman) pada tahun 1453 merupakan faktor pemicu bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra. Pada saat itu bangsa Turki Usmani dikuasai oleh Sultan Mehmed II, dimana beliau menjalankan politik yang mempersulit pedagang Eropa beroperasi di daerah kekuasaannya. Padahal Konstantinopel ini merupakan satu-satunya akses bangsa Eropa melalui darat ke Asia. Sebagai akibatnya, lalu lintas perdagangan khususnya dalam hal rempah-rempah menjadi terganggu, padahal kebutuhan bangsa Eropa dalam hal itu sangat tinggi. Alhasil, sejak saat itu mereka mulai berusaha keras mencari sumber-sumber dan rute-rute baru untuk mendapatkan rempah-rempah. Bangsa Eropa mulai melakukan perjalanan ke wilayah Timur, era inilah yang disebut dengan era Penjelajahan Samudra, yang berlangsung pada tahun 1450an – 1650.

Nah, itulah alasan utama mengapa mereka melakukan penjelajahan samudra. Namun, ada pula alasan lain yang mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra, nih alasannya ..
  1. Semangat reconguesta, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di mana pun yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib.
  2. Semangat gospel, yaitu semangat untuk menyebarkan agama Nasrani.
  3. Semangat glory, yaitu semangat memperoleh kejayaan atau daerah jajahan.
  4. Semangat gold, yaitu semangat untuk mencari kekayaan/emas.
  5. Terpengaruh oleh ajaran Copernicus bahwa bumi itu bulat.
  6. Tertarik dengan kisah perjalanan Marcopollo, seorang musafir dari Venesia, Italia, yang dikatakan dalam buku Imago Mundi yaitu berhasil mengunjungi Indonesia, India, dan China.
  7. Timbulnya kemajuan IPTEK, seperti penemuan kompas, navigasi, mesin, dan peralatan kapal yang mempermudah pelayaran.
Negara-negara yang memelopori penjelajahan samudra adalah Portugis dan Spanyol, menyusul Inggris, Belanda, Prancis, Denmark, dan lainnya.

  A.  Penjelajahan Bangsa Portugis

Bangsa Portugis merupakan pelopor untuk berlayar mencari daerah penghasil rempah rempah. Ada beberapa pemimpin pelayaran yang terkenal dari bangsa Portugis, yaitu sebagai berikut:
O Bartolomeuz Diaz (1450 – 1500 M)
Ia mulai berlayar dari Lisabon, ibu kota Portugal. Ia berlayar dengan menyusuri pantai Barat Afrika pada tahun 1486, yang pada akhirnya sampai di ujung Selatan Benua Afrika. Pelayarannya mengalami kegagalan dikarenakan ombak yang cukup besar dan angin yang bertiup kencang sehingga ia kembali ke Portugis. Ia menamakan tempat berlabuhnya dengan sebutan Tanjung Harapan.
O Vasco da Gama (1469 – 1524 M)
Ia memulai pelayarannya pada tahun 1497. Rute awalnya sama seperti yang telah dilakukan Bartolomeuz Diaz. Setelah sampai di Tanjung Harapan, ia melanjutkan ekspedisinya memasuki Samudra Hindia dan tiba di Kalikut dan Goa di pantai Barat India pada tahun 1498. Di tempat itu ia mendirikan kantor dagang yang dilengkapi dengan benteng. Dia dan pedagang Portugis mengira bahwa India merupakan daerah penghasil rempah-rempah.
O Alfonso d’Albuquerque (1453 – 1515 M)
Setelah beberapa tahun kemudian, barulah bangsa Portugis menyadari bahwa India bukanlah daerah penghasil rempah-rempah. Bangsa Portugis telah mengetahui bahwa ada tempat lain yang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Asia, yaitu Malaka. Oleh karena itu, ekspedisi dilanjutkan oleh Alfonso d’Albuquerque ke Malaka dan bangsa Portugis berhasil menakhlukkan Kerajaan Malaka di bawah kekuasaannya pada tahun 1511.

  B.  Penjelajahan Bangsa Spanyol

Portugis dan Spanyol saling bersaing dalam menemukan daerah penghasil rempah-rempah di Asia. Oleh karena itu, pada tanggal 7 Juni 1494 diadakan Perjanjian Tordesillas untuk menghindari persaingan antara Portugis dan Spanyol, dimana dalam perjanjian ini daerah kekuasaan di dunia non-Kristiani dibagi menjadi dua bagian dengan batas garis khayal yang membentang dari Kutub Utara ke Kutub Selatan. Daerah sebelah Timur garis khayal merupakan kekuasaan Portugis sedangkan daerah sebelah Barat garis khayal merupakan daerah kekuasaan Spanyol. 



Ada beberapa pemimpin pelayaran yang terkenal dari bangsa Spanyol, yaitu sebagai berikut:
O Christoper Columbus (1451 – 1506 M)
Pada tahun 1492, tentara Spanyol berhasil menguasai Benteng Granada sebagai benteng pertahanan terakhir kekuasaan Islam di Spanyol, kemudian pada tahun itu juga Ratu Isabella menghadiahkan kapal yang diberi nama Santa Maria kepada Columbus. Pada tanggal 3 Agustus 1492, Columbus mulai berlayar untuk mencari rempah-rempah. Ia percaya bahwa bumi tu bulat sehingga ia berlayar mengambil arah ke Barat melalui Samudra Atlantik. Ia percaya bahwa tanah Hindia dapat dicapai dengan berlayar ke arah Barat seperti orang berlayar ke Timur. Akhirnya pada tanggal 12 Oktober 1492 Columbus berlabuh di Kepulauan Bahama, Amerika. Ia mengira sudah sampai di Hindia.
O Ferdinand Magelhaens (1480 – 1521 M)
Pada tanggal 10 Agustus 1519, rombongan Magelhaens berangkat dari Spanyol. Wakil dari Magelhaens adalah Kapten Juan Sebastian del Cano. Ia mengambil jalur pelayaran seperti yang dilakukan Columbus. Ketika telah sampai di sebuah selat di ujung Selatan Benua Amerika, mereka menyusuri selat tersebut. Pada tahun 1521, setelah menyeberangi Samudra Pasifik sampailah ia dan rombongannya di Kepulauan Massava. Di kepulauan itu ia mendirikan sebuah tugu peringatan untuk menyatakan bahwa kepulauan itu menjadi milik Spanyol dan kepulauan tersebut dikenal dengan nama Filipina, mengambil nama raja Spanyol, Philips II.
O Juan Sebastian del Cano (1480 – 1522 M)
Pelayaran Ferdinand Magelhaens kemudian dilanjutkan oleh wakilnya. Dari Filipina Juan menuju ke arah Selatan dan sampai di Kepulauan Maluku pada tahun 1522 masehi. Dengan demikian terjadi persaingan antara Portugis dan Spanyol di Maluku. Untuk menghindari persaingan tersebut, pada tahun 1528 lahirlah perjanjian Saragosa yang menyatakan bahwa Portugis tetap melanjutkan perdagangannya di Maluku sedangkan Spanyol melanjutkan kegiatan dagangnya di Kepulauan Massava.

  C.  Penjelajahan Bangsa Inggris

       Ada beberapa pemimpin pelayaran yang terkenal dari bangsa Portugis, yaitu sebagai berikut:
O Sir Francis Drake
Pada tahun 1577 Drake berangkat berlayar dari Inggris ke arah Barat. Dalam pelayarannya, rombongan ini memborong rempah-rempah di Ternate. Setelah mendapatkan banyak rempah-rempah Drake pulang ke negerinya dan sampai di Inggris pada tahun 1580.
O Pilgrim Fathers
Pada tahun 1607 rombongan yang menamakan diri Pilgrim Fathers melakukan pelayaran ke arah Barat. Kapal yang bernama May Flower berhasil membawa rombongan ini mendarat di Amerika Utara.
O Sir James Lancester dan George Raymond
Pada pelayaran tahun 1591, Lancester berhasil mengadakan pelayaran sampai ke Aceh dan Penang, serta sampai di Inggris pada tahun 1594. Pada bulan Juni 1602, Lancester dan maskapai perdagangan Inggris (EIC) berhasil tiba di Aceh dan terus menuju Banten. Di Banten, dia mendapatkan izin untuk mendirikan kantor dagang.
O Sir Henry Middleton
Pada tahun 1604 pelayaran kedua EIC yang dipimpin Sir Henry Middleton berhasil mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Selama tahun 1611 - 1617, orang-orang Inggris mendirikan kantor dagang di Sukadana (Kalimantan Barat Daya), Makassar, Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman, dan Jambi.
O William Dampier
Pada tahun 1688, Dampier melakukan pelayaran dan berhasil mendarat di Australia. Ia terus melanjutkan pelayaran dengan menelusuri pantai ke arah Utara.
O James Cook
Pada tahun 1770 Cook berhasil mendarat di pantai Timur Australia dan menjelajahi pantai Australia secara menyeluruh pada tahun 1771. Oleh karena itu, James Cook sering dikatakan sebagai penemu Benua Australia.

  D.  Penjelajahan Bangsa Belanda

     Pada tahun 1580 Portugis diduki oleh Spanyol, sementara itu Belanda terlibat perang kemerdekaan melawan Spanyol tahun 1568-1684 maka oleh Spanyol para pedagang Belanda tidak diizinkan membeli rempah-rempah yang berpusat di Lisabon. Para pedagang Belanda ini kemudian berusaha sendiri untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah di dunia Timur. Rute pelayaran bangsa Belanda dimulai pada tahun 1594 dan ada beberapa pemimpin pelayaran yang terkenal dari bangsa Belanda, yaitu sebagai berikut:
O Barentz
Pada tahun 1594, Barentz mencari daerah Timur (Asia) melalui jalur lain yaitu ke Utara. Perjalanan Barentz terhambat karena air laut membeku sesampainya di Kutub Utara. Ia berhenti di sebuah pulau yang dikenal dengan nama Pulau Novaya Zemlya, kemudian memutuskan untuk kembali tetapi meninggal dalam perjalanan.
O Cornelis de Houtman
Pada tahun 1595, de Houtman dengan empat buah kapal yang memuat 249 orang awak beserta 64 meriam, memimpin pelayaran mencari daerah asal rempah-rempah ke arah Timur mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Pada tahun 1596 ia berhasil mendarat di Banten.
O Jacob Van Neck
Pada tahun 1598 ia menyusuri jalan Cornelis de Houtman untuk pergi ke Banten. Di Banten, ia dan rombongannya disambut dengan baik karena tidak seperti sebelumnya, mereka mengganti sikapnya menjadi baik dan ramah sehingga mereka pulang dengan membawa banyak rempah-rempah.
O Abel Tasman
Abel Tasman berlayar mencapai perairan di sebelah Tenggara Australia. Pada tahun 1642 ia menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Tasmania.

Referensi:
Adil & Hapsari, Ratna. 2014. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.