Di postingan
saya sebelumnya saya telah membahas tentang Kamikaze. Kali ini masih tentang
Jepang juga, saya akan memposting tentang Hakko Ichiu. apa itu Hakko Ichiu? Nama
sebuah lembaga? Budaya Jepang? Atau nama sebuah permainan? Yang pasti ini bukan
nama dari sebuah taktik perang seperti Kamikaze. Oke, nggak usah pake basa-basi
panjang lebar lagi, langsung saja ke intinya, cekidot!
Hakko Ichiu berarti Delapan
Penjuru Dunia di Bawah Satu Atap. Ichiu sendiri memiliki arti Dunia dalam Satu Keluarga. Menurut
sejarah, Hakko Ichiu ini adalah
sebuah slogan persaudaraan universal yang digunakan Jepang untuk menciptakan
Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya dalam Perang Dunia II. Slogan ini
dimunculkan salah satunya guna mendukung program Jepang dalam bidang
pendidikan, yaitu menciptakan sistem pembelajaran dan kurikulum sekolah yang
ditujukan untuk kepentingan perang. Bisa dibilang slogan ini juga dipakai oleh
Jepang untuk membujuk negara-negara lain agar mau bekerjasama dengan Jepang
pada jaman Perang Dunia II berlangsung. Simplenya...
Jepang ingin semua negara di dunia merasa bahwa mereka adalah satu keluarga dan
satu nenek moyang.
Dalam kamus
besar bahasa Jepang zaman sekarang, Hakko
Ichiu dijelaskan sebagai slogan yang dipakai untuk pembenaran agresi Jepang ke luar negeri selama Perang Dunia
II. Dalam kamus besar bahasa Jepang zaman sekarang, Hakko Ichiu dijelaskan
sebagai "slogan yang dipakai untuk pembenaran agresi Jepang ke luar negeri selama Perang
Dunia II.
Dalam
praktiknya di Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan, Jepang telah mendoktrin
terlebih dahulu para guru yang akan menjadi staf pengajar di Indonesia dengan
slogan itu. Praktik doktrinasi ini diharapkan nantinya para staf pengajar
tersebut akan menyampaikannya pada para pelajar.
Selain
pengertian menurut sejarah di atas, Hakko
Ichiu juga memiliki arti dalam bidang politik. Dalam politik
Hakko Ichiu diartikan
sebagai suatu
paham masyarakat Jepang yang berasal dari aliran Shinto yang mengandung makna
dunia dalam satu keluarga dan Jepang menginginkan sebagai pemimpinnya. Paham
ini juga yang akhirnya menjadi doktrin bagi militer Jepang yang mendorong untuk
melakukan penjajahan atau perluasan wilayah ke seluruh dunia.
Aliran Shinto adalah
agama asli Jepang yang berakar pada kepercayaan animis Jepang kuno. Shinto berasal dari bahasa
thionghoa “shen” yaitu roh
dan “toa” yaitu jalannya dunia bumi dan langit. Dengan demikian “Shinto” adalah perjalanan roh yang baik. Menurut aliran ini, Hakko Ichiu dianggap
sebagai titah dewa yang
harus dilaksanakan.
Isi Hakko Ichiu itu sendiri ialah Jepang adalah pusat dunia
dan kaisar sebagai pemimpinnya. Isi
hakko ichiu sebagai berikut: “Jepang adalah pusat dunia dan kaisar
sebagai pemimpinnya. Kaisar adalah dewa di dunia yang mendapat kedewaannya dari
amaterasu omikami langsung. Kami (dewa), melindungi jepang dengan segala kekuatannya
hal ini menjadikan Jepang superior, lebih kuat, istimewa dibanding negara lain
di dunia semua hal tesebut adalah dasar dari kodushugisa (jalan kekaisaran)
sehingga jepang memiliki misi suci untuk menjadikan dunia sebagai satu keluarga
dengan jepang sebagai pemimpin.”
Menurut
Hasbulla Bakri, agama Shinto ini memang mempunyai kelebihan, yakni dapat
menarik hati golongan atas karena kekolotan mereka, dan dapat menarik hati
golongan bawah karena tahayul mereka. Itulah sebabnya agama Shinto sering
digunakan sebagai alat politik.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar