Kolonialisme dan
Imperialisme mulai
berkembang sekitar abad ke-15 yang diawali dengan adanya gejala pembaruan di
Eropa di bidang ekonomi, politik, sosial maupun budaya dalam bentuk gerakan
Renaisans dan Humanisme yang berpikiran maju. Renaisans? Humanisme? Apaan tuh? Renaisans adalah hasrat dan semangat untuk berpikiran maju dari
kondisi sebelumnya sedangkan humanisme
adalah gerakan dengan tujuan untuk mempromosikan harkat dan martabat manusia.
Pada masa tersebut muncul teori heliosentris yang mengatakan bahwa
matahari merupakan pusat dari tata surya dan juga bumi itu berbentuk bulat.
Adanya paham inilah yang menjadi salah satu faktor yang mendorong bangsa Eropa
itu untuk dapat melakukan penjelajahan ke seluruh penjuru dunia. Selain
disebabkan karena adanya kepercayaan bahwa bumi itu bulat, bangsa Eropa
menjadi terdorong melakukan penjelajahan untuk dapat mendatangi negara-negara
timur yang kaya. Namun pada akhirnya tujuan itu berubah menjadi praktik
penjajahan. Praktik dari penjajahan yang dilakukan oleh bangsa barat tersebut dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu kolonialisme dan imperialisme. Mau tau apa
itu kolonialisme dan imperialisme? Check
it out!
Kolonialisme
Kolonialisme berasal dari kata “colonus” yang artinya petani. Istilah ini
diberikan pada para petani Yunani yang pindah dari negerinya yang tandus dan
pindah ke daerah lain yang lebih subur. Para colonus
tetap menjalin hubungan dengan negara asalnya, tapi oleh negara asal (induk)
daerah tadi dianggap sebagai bagian dari negara induk dan harus tunduk pada
negara asal (mother land). Dari
sinilah muncul awal penjajahan (imperialisme). Jadi kolonialisme adalah suatu sistem pemukiman warga suatu
negara di luar wilayah induknya atau negara asalnya. Biasanya daerah koloni
terletak di seberang lautan dan kemudian dijadikan bagian wilayah mereka.
Ada banyak tujuan bangsa-bangsa barat melakukan kolonialisme, yaitu ingin mencari dominasi kekuatan baik itu dari segi ekonomi, sumber daya alam, sumber daya mansia, maupun politik. Terlebih lagi, suatu anggapan yang telah berkembang yang menganggap bahwa bangsa yang melakukan kolonisasi lebih baik dari bangsa yang dikolonikan. Contoh negara yang melakukan kolonialisme adalah Portugis, Spanyol, dan Belanda.
Kolonialisme terbagi
menjadi beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut:
- Koloni
eksploitasi,
merupakan penguasaan suatu wilayah untuk dikuras kekayaan alam dan tenaga
penduduknya secara paksa atau kerja rodi untuk kepentingan negara
penguasa. Contohnya
bangsa Indonesia yang dikuras Belanda selama 3,5 abad.
- Koloni
penduduk,
merupakan penguasaan suatu wiayah baru dengan cara menyingkirkan penduduk
asli yang digantikan oleh pendatang yang menyebabkan kedudukan pribumi
terabaikan. Contohnya
adalah adanya suku Indian.
- Koloni
deportasi,
merupakan daerah koloni yang digunakan sebagai tempat buangan narapidana
yang tidak dapat ditangani oleh pemerintah. Mereka kebanyakan para
kriminal yang mendapat hukuman seumur hidup, yang dimana mereka harus
menjadi tenaga kerja tanpa dibayar, agar pemerintah tidak memberi mereka
makan. Contonya
adalah adanya penjara-penjara Prancis di Kepulauan Pasifik.
- Koloni
libensraum, merupakan penguasaan suatu wilayah karena terjadi ledakan penduduk
di negara induk, sehingga sejumlah orang mencari ruang hidup di wilayah
baru. Contohnya
negara Jepang pada abad ke-20.
- Koloni
defensi, meliputi kota pelabuhan atau pulau kecil untuk pembangunan
pangkalan militer sebagai kepentingan pertahanan.
- Koloni netral, merupakan tanah koloni yang tidak menguntungkan Kolonialis, tapi tetap
dipertahankan karena memiliki kepentingan strategis.
Imperialisme
Imperialisme berasal dari kata latin “imperare” yang artinya
menguasai. Orang yang menguasai disebut imperator yang berarti raja atau penguasa. Imperium adalah daerah yang dikuasai
imperator. Imperator menguasai bangsa yang mendiami wilayah imperium dengan
alasan agar mereka merasa lebih aman atau lebih sejahtera. Jadi imperialisme
adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lain.
Penjajahan dilakukan dengan jalan membentuk pemerintahan jajahan atau dengan
menanamkan pengaruh dalam semua bidang kehidupan daerah yang dijajah. Imperialisme dijalankan dengan penuh paksaan demi mencapai
tujuan bangsa yang melakukannya. Contoh negara yang melakukan imperialisme adalah
Jepang dan Inggris.
Imperialisme
juga dibagi menjadi beberapa bentuk berdasarkan waktu dan tujuannya.
Imperialisme
berdasarkan waktu munculnya:
- Imperialisme Kuno (Ancient
Imperialism)
Inti dari imperialisme kuno adalah semboyan gold, gospel, and glory (kekayaan,
penyebaran agama dan kejayaan). Suatu negara merebut negara lain untuk
menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan dan menambah kejayaannya. Imperialisme
ini berlangsung sebelum revolusi industri dan dipelopori oleh Portugis dan
Spanyol.
- Imperialisme Modern (Modern Imperialism)
Inti dari imperialisme modern ialah kemajuan ekonomi. Imperialisme modern
timbul sesudah revolusi industri. Industri besar-besaran (akibat revolusi
industri) membutuhkan bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas. Mereka
mencari jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil
industri, kemudian juga sebgai tempat penanaman modal.
- Imperialisme
Ultramodern
Imperialisme
ini memiliki tujuan lebih menekankan penguasaan mental, ideologi, dan
psikologi. Imperialisme ini berlangsung setelah perang dunia ke–2 sampai
sekarang.
Imperialisme berdasarkan tujuan
penguasaan:
k
1. Imperialisme Politik, bertujuan menguasai kehidupan
politik suatu negara yang tersembunyi melalui bentuk protektorat dan
mandotorium. Protektoran adalah negara atau wilayah yang dikontrol oleh negara
lain yang lebih kuat sedangkan mandotorium adalah
2. Imperialisme Ekonomi, bertujuan untuk menguasai
perekonomian suatu negara terhadap negara lain.
3. Imperialisme
Kebudayaan, bertujuan menguasai mentalitas dan jiwa dari suatu bangsa. Imperialisme ini
sulit diketahui dan dirasakan.
4. Imperialisme Militer, bertujuan menguasai daerah negara
lain yang dianggap strategis dengan menggunakan kekuatan angkatan bersenjata.
Perbedaan
Kolonialisme dan Imperialisme
O Kolonialisme memiliki tujuan untuk menguras
habis kekayaan alam dari Negara yang bersangkutan dan diangkut ke Negara induk.
O Imperialisme memiliki tujuan untuk menanamkan
pengaruh pada seluruh bidang kehidupan Negara yang bersangkutan.
Persamaan
Kolonialisme dan Imperialisme
Keduanya dapat menjadikan Negara penajajah menjadi
makmur dan menyesatkan negara yang dijajah menjadi semakin menderita.
Nah...
jadi, antara kolonialisme dan imperialisme memiliki hubungan yang sangat erat. Walaupun kolonialisme dan
imperialisme berasal dari kata dan pengertian yang berbeda namun dalam
prakteknya berarti satu yaitu penjajahan oleh bangsa satu terhadap bangsa lain.
Kolonialisme lebih diartikan pada proses pembentukan atau penguasaan wilayah,
sedangkan imperialisme lebih diartikan pada praktek penjajahannya. Intinya, bangsa-bangsa Barat datang ke
Indonesia ingin melakukan kolonialisme dan imperialisme hanya demi mencapai
tujuan dari bangsa itu sendiri, tanpa mementingkan penduduk pribumi.
Referensi:
Jazakallah, semoga bisa menambahkan http://vracarsa.blogspot.co.id/2016/07/perbedaan-kolonialisme-dengan.html
BalasHapus