Kamis, 07 April 2016

Penjelajahan Samudra oleh Bangsa Eropa

               

        Penjelajahan samudra ini dipelopori oleh bangsa Eropa. Wait, bukankah bangsa Eropa bisa dibilang sudah cukup terpenuhi kebutuhannya dari negara mereka sendiri juga Konstantinopel? Lantas, apa alasan mereka melakukannya? Mau tau jawabannya? Simak pembahasannya, berikut ini ..

Jatuhnya Konstantinopel oleh bangsa Turki Usmani (Ottoman) pada tahun 1453 merupakan faktor pemicu bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra. Pada saat itu bangsa Turki Usmani dikuasai oleh Sultan Mehmed II, dimana beliau menjalankan politik yang mempersulit pedagang Eropa beroperasi di daerah kekuasaannya. Padahal Konstantinopel ini merupakan satu-satunya akses bangsa Eropa melalui darat ke Asia. Sebagai akibatnya, lalu lintas perdagangan khususnya dalam hal rempah-rempah menjadi terganggu, padahal kebutuhan bangsa Eropa dalam hal itu sangat tinggi. Alhasil, sejak saat itu mereka mulai berusaha keras mencari sumber-sumber dan rute-rute baru untuk mendapatkan rempah-rempah. Bangsa Eropa mulai melakukan perjalanan ke wilayah Timur, era inilah yang disebut dengan era Penjelajahan Samudra, yang berlangsung pada tahun 1450an – 1650.

Nah, itulah alasan utama mengapa mereka melakukan penjelajahan samudra. Namun, ada pula alasan lain yang mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra, nih alasannya ..
  1. Semangat reconguesta, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di mana pun yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib.
  2. Semangat gospel, yaitu semangat untuk menyebarkan agama Nasrani.
  3. Semangat glory, yaitu semangat memperoleh kejayaan atau daerah jajahan.
  4. Semangat gold, yaitu semangat untuk mencari kekayaan/emas.
  5. Terpengaruh oleh ajaran Copernicus bahwa bumi itu bulat.
  6. Tertarik dengan kisah perjalanan Marcopollo, seorang musafir dari Venesia, Italia, yang dikatakan dalam buku Imago Mundi yaitu berhasil mengunjungi Indonesia, India, dan China.
  7. Timbulnya kemajuan IPTEK, seperti penemuan kompas, navigasi, mesin, dan peralatan kapal yang mempermudah pelayaran.
Negara-negara yang memelopori penjelajahan samudra adalah Portugis dan Spanyol, menyusul Inggris, Belanda, Prancis, Denmark, dan lainnya.

  A.  Penjelajahan Bangsa Portugis

Bangsa Portugis merupakan pelopor untuk berlayar mencari daerah penghasil rempah rempah. Ada beberapa pemimpin pelayaran yang terkenal dari bangsa Portugis, yaitu sebagai berikut:
O Bartolomeuz Diaz (1450 – 1500 M)
Ia mulai berlayar dari Lisabon, ibu kota Portugal. Ia berlayar dengan menyusuri pantai Barat Afrika pada tahun 1486, yang pada akhirnya sampai di ujung Selatan Benua Afrika. Pelayarannya mengalami kegagalan dikarenakan ombak yang cukup besar dan angin yang bertiup kencang sehingga ia kembali ke Portugis. Ia menamakan tempat berlabuhnya dengan sebutan Tanjung Harapan.
O Vasco da Gama (1469 – 1524 M)
Ia memulai pelayarannya pada tahun 1497. Rute awalnya sama seperti yang telah dilakukan Bartolomeuz Diaz. Setelah sampai di Tanjung Harapan, ia melanjutkan ekspedisinya memasuki Samudra Hindia dan tiba di Kalikut dan Goa di pantai Barat India pada tahun 1498. Di tempat itu ia mendirikan kantor dagang yang dilengkapi dengan benteng. Dia dan pedagang Portugis mengira bahwa India merupakan daerah penghasil rempah-rempah.
O Alfonso d’Albuquerque (1453 – 1515 M)
Setelah beberapa tahun kemudian, barulah bangsa Portugis menyadari bahwa India bukanlah daerah penghasil rempah-rempah. Bangsa Portugis telah mengetahui bahwa ada tempat lain yang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Asia, yaitu Malaka. Oleh karena itu, ekspedisi dilanjutkan oleh Alfonso d’Albuquerque ke Malaka dan bangsa Portugis berhasil menakhlukkan Kerajaan Malaka di bawah kekuasaannya pada tahun 1511.

  B.  Penjelajahan Bangsa Spanyol

Portugis dan Spanyol saling bersaing dalam menemukan daerah penghasil rempah-rempah di Asia. Oleh karena itu, pada tanggal 7 Juni 1494 diadakan Perjanjian Tordesillas untuk menghindari persaingan antara Portugis dan Spanyol, dimana dalam perjanjian ini daerah kekuasaan di dunia non-Kristiani dibagi menjadi dua bagian dengan batas garis khayal yang membentang dari Kutub Utara ke Kutub Selatan. Daerah sebelah Timur garis khayal merupakan kekuasaan Portugis sedangkan daerah sebelah Barat garis khayal merupakan daerah kekuasaan Spanyol. 



Ada beberapa pemimpin pelayaran yang terkenal dari bangsa Spanyol, yaitu sebagai berikut:
O Christoper Columbus (1451 – 1506 M)
Pada tahun 1492, tentara Spanyol berhasil menguasai Benteng Granada sebagai benteng pertahanan terakhir kekuasaan Islam di Spanyol, kemudian pada tahun itu juga Ratu Isabella menghadiahkan kapal yang diberi nama Santa Maria kepada Columbus. Pada tanggal 3 Agustus 1492, Columbus mulai berlayar untuk mencari rempah-rempah. Ia percaya bahwa bumi tu bulat sehingga ia berlayar mengambil arah ke Barat melalui Samudra Atlantik. Ia percaya bahwa tanah Hindia dapat dicapai dengan berlayar ke arah Barat seperti orang berlayar ke Timur. Akhirnya pada tanggal 12 Oktober 1492 Columbus berlabuh di Kepulauan Bahama, Amerika. Ia mengira sudah sampai di Hindia.
O Ferdinand Magelhaens (1480 – 1521 M)
Pada tanggal 10 Agustus 1519, rombongan Magelhaens berangkat dari Spanyol. Wakil dari Magelhaens adalah Kapten Juan Sebastian del Cano. Ia mengambil jalur pelayaran seperti yang dilakukan Columbus. Ketika telah sampai di sebuah selat di ujung Selatan Benua Amerika, mereka menyusuri selat tersebut. Pada tahun 1521, setelah menyeberangi Samudra Pasifik sampailah ia dan rombongannya di Kepulauan Massava. Di kepulauan itu ia mendirikan sebuah tugu peringatan untuk menyatakan bahwa kepulauan itu menjadi milik Spanyol dan kepulauan tersebut dikenal dengan nama Filipina, mengambil nama raja Spanyol, Philips II.
O Juan Sebastian del Cano (1480 – 1522 M)
Pelayaran Ferdinand Magelhaens kemudian dilanjutkan oleh wakilnya. Dari Filipina Juan menuju ke arah Selatan dan sampai di Kepulauan Maluku pada tahun 1522 masehi. Dengan demikian terjadi persaingan antara Portugis dan Spanyol di Maluku. Untuk menghindari persaingan tersebut, pada tahun 1528 lahirlah perjanjian Saragosa yang menyatakan bahwa Portugis tetap melanjutkan perdagangannya di Maluku sedangkan Spanyol melanjutkan kegiatan dagangnya di Kepulauan Massava.

  C.  Penjelajahan Bangsa Inggris

       Ada beberapa pemimpin pelayaran yang terkenal dari bangsa Portugis, yaitu sebagai berikut:
O Sir Francis Drake
Pada tahun 1577 Drake berangkat berlayar dari Inggris ke arah Barat. Dalam pelayarannya, rombongan ini memborong rempah-rempah di Ternate. Setelah mendapatkan banyak rempah-rempah Drake pulang ke negerinya dan sampai di Inggris pada tahun 1580.
O Pilgrim Fathers
Pada tahun 1607 rombongan yang menamakan diri Pilgrim Fathers melakukan pelayaran ke arah Barat. Kapal yang bernama May Flower berhasil membawa rombongan ini mendarat di Amerika Utara.
O Sir James Lancester dan George Raymond
Pada pelayaran tahun 1591, Lancester berhasil mengadakan pelayaran sampai ke Aceh dan Penang, serta sampai di Inggris pada tahun 1594. Pada bulan Juni 1602, Lancester dan maskapai perdagangan Inggris (EIC) berhasil tiba di Aceh dan terus menuju Banten. Di Banten, dia mendapatkan izin untuk mendirikan kantor dagang.
O Sir Henry Middleton
Pada tahun 1604 pelayaran kedua EIC yang dipimpin Sir Henry Middleton berhasil mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Selama tahun 1611 - 1617, orang-orang Inggris mendirikan kantor dagang di Sukadana (Kalimantan Barat Daya), Makassar, Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman, dan Jambi.
O William Dampier
Pada tahun 1688, Dampier melakukan pelayaran dan berhasil mendarat di Australia. Ia terus melanjutkan pelayaran dengan menelusuri pantai ke arah Utara.
O James Cook
Pada tahun 1770 Cook berhasil mendarat di pantai Timur Australia dan menjelajahi pantai Australia secara menyeluruh pada tahun 1771. Oleh karena itu, James Cook sering dikatakan sebagai penemu Benua Australia.

  D.  Penjelajahan Bangsa Belanda

     Pada tahun 1580 Portugis diduki oleh Spanyol, sementara itu Belanda terlibat perang kemerdekaan melawan Spanyol tahun 1568-1684 maka oleh Spanyol para pedagang Belanda tidak diizinkan membeli rempah-rempah yang berpusat di Lisabon. Para pedagang Belanda ini kemudian berusaha sendiri untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah di dunia Timur. Rute pelayaran bangsa Belanda dimulai pada tahun 1594 dan ada beberapa pemimpin pelayaran yang terkenal dari bangsa Belanda, yaitu sebagai berikut:
O Barentz
Pada tahun 1594, Barentz mencari daerah Timur (Asia) melalui jalur lain yaitu ke Utara. Perjalanan Barentz terhambat karena air laut membeku sesampainya di Kutub Utara. Ia berhenti di sebuah pulau yang dikenal dengan nama Pulau Novaya Zemlya, kemudian memutuskan untuk kembali tetapi meninggal dalam perjalanan.
O Cornelis de Houtman
Pada tahun 1595, de Houtman dengan empat buah kapal yang memuat 249 orang awak beserta 64 meriam, memimpin pelayaran mencari daerah asal rempah-rempah ke arah Timur mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Pada tahun 1596 ia berhasil mendarat di Banten.
O Jacob Van Neck
Pada tahun 1598 ia menyusuri jalan Cornelis de Houtman untuk pergi ke Banten. Di Banten, ia dan rombongannya disambut dengan baik karena tidak seperti sebelumnya, mereka mengganti sikapnya menjadi baik dan ramah sehingga mereka pulang dengan membawa banyak rempah-rempah.
O Abel Tasman
Abel Tasman berlayar mencapai perairan di sebelah Tenggara Australia. Pada tahun 1642 ia menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Tasmania.

Referensi:
Adil & Hapsari, Ratna. 2014. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.

2 komentar: