Jumat, 26 Agustus 2016

Bung Tomo, Sang Heroik

   B
ung Tomo. Tentu saja nama ini sudah sangat familiar di telinga kalangan bangsa Indonesia. Apalagi jika membicarakan tentang peristiwa 10 November yang sangat dahsyat. Pertempuran antara bangsa Indonesia dengan Belanda yang banyak menjatuhkan korban, khususnya dari pihak Indonesia sendiri. Sekaligus peristiwa yang menjadi cikal bakal ditetapkannya Hari Pahlawan di Indonesia karena pada hari itu banyak kisah heroik yang terjadi, salah satunya adalah yang dilakukan oleh Bung Tomo ini. Jadi sebenarnya siapakah Bung Tomo itu? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

                Bung Tomo adalah salah satu pahlawan yang sangat berjasa dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 3 Oktober 1920 di Kampung Blauran, pusat kota Surabaya, Jawa Timur. Bung Tomo ini sebenarnya bernama asli Sutomo namun lebih dikenal sebagai Bung Tomo di kalangan rakyat Indonesia. Ayahnya bernama Kartawan Tjiptowidjojo. Ayahnya bisa dibilang termasuk dari golongan kelas menengah. Sedangkan ibunya merupakan keturunan Jawa Tengah, Sunda, dan Madura. Bung Tomo ini berasal dari keluarga dengan latar belakang yang sangat menjunjung tinggi masalah pendidikan. Itulah mengapa beliau memiliki pembawaan yang sangat lugas dan bersemangat. Namun sayang, pada usia 12 tahun ia berhenti dari pendidikannya di MULO (setara Sekolah Dasar).

                Nama Bung Tomo ini mulai dikenal bangsa Indonesia ketika ia berhasil menjadi orang kedua di Hindia Belanda yang mencapai peringkat Pandu Garuda pada usia 17 tahun. Sebelum pendudukan Jepang pada 1942, peringkat ini hanya dicapai oleh tiga orang Indonesia. Beliau ini juga sangat menggemari bidang jurnalistik. Buktinya beliau pernah menjadi seorang jurnalis yang sukses pada masanya.

                Perjuangan heroik Bung Tomo ini dimulai sejak tahun 1944. Ketika itu beliau ditunjuk menjadi salah satu anggota Gerakan Rakyat Baru yang disponsori oleh Jepang. Gerakan Rakyat Baru adalah organisasi yang dibentuk bertujuan untuk mengobarkan semangat cinta tanah air dan semangat perang. Selain itu juga untuk menjalin persatuan yang kompak di antara golongan masyarakat Indonesia.

                Perjuangan heroik Bung Tomo yang paling terkenang adalah saat terjadinya pertempuran 10 November di Surabaya.  Beliau saat itu menjadi salah satu tokoh terpenting terutama dalam hal mengobarkan semangat, beliau tampil sebagai orator ulung di depan corong radio, membakar semangat rakyat untuk terus berjuang. Beliau berhasil menggerakkan dan membangkitkan semangat rakyat Surabaya. Pada saat itu Surabaya diserang habis-habisan oleh tentara Inggris dan NICA-Belanda. Mereka diminta untuk menyerahkan senjata tentara pendudukan Jepang dan membebaskan tawanan Eropa. Sebagai hasilnya, bangsa Indonesia mampu memukul mundur tentara Inggris dan NICA-Belanda.

Pada 7 Oktober 1981 Bung Tomo meninggal dunia di Padang Arafah, saat sedang menunaikan ibadah haji. Beliau tidak dimakamkan di tanah suci, melainkan jenazah Bung Tomo dibawa kembali ke tanah air dan dimakamkan bukan di sebuah Taman Makam Pahlawan, melainkan di Tempat Pemakaman Umum Ngagel di Surabaya.

Alasan saya mengulas tokoh ini?

                Bung Tomo ini dengan kalimat-kalimat dalam pidatonya mampu membuat rakyat Surabaya berkobar semangatnya. Hal ini sangat berperan penting dalam jalannya pertempuran. Jika semangat rakyat sendiri tidak ada, bagaimana mereka bisa melawan pasukan Inggris dan NICA-Belanda yang notabene memiliki persenjataan yang lebih lengkap dibandingkan rakyat Surabaya. Dan hasilnya, rakyat Surabaya berhasil memenangkan pertemburan 10 November 1945 tersebut.

Referensi: