Setelah sekian lama tenggelam dari
kesibukan posting blog, kini saya kembali bangkit dengan postingan pertama saya
di semester yang baru ini. Kali ini saya akan membahas tentang apa itu
kamikaze. Pasti banyak yang bertanya-tanya, “Kamikaze? Makanan apaan tuh? Atau
itu sejenis alien?” *oke ini jayus, abaikan!*.
Langsung saja, jadi begini. Kamikaze merupakan
bahasa Jepang yang berarti angin dewa. Istilah
ini konon katanya berasal dari nama angin topan yang telah menyelamatkan Jepang
dari invasi (aksi militer dengan tujuan mengambil alih kekuasaan suatu negara)
Mongol pada tahun 1281. Kamikaze ini sendiri diartikan sebagai taktik perang
yang dilakukan oleh jepang berupa serangan bunuh diri yang dilakukan oleh awak
pesawat Jepang terhadap kapal-kapal laut sekutu. Istilah kamikaze ini populer
pada masa-masa akhir kampanye Perang Dunia II sekitar tahun 1944. Contoh
serangan kamikaze adalah serangan
teroris ke gedung WTC di New York, Amerika
Serikat pada
tanggal 11 September 2001.
Pada masa
Perang Dunia II, pasukan Angkatan Laut Jepang posisinya sangat terdesak bahkan
jumlahnya hampir habis, sedangkan pasukan Angkatan Daratnya kewalahan dalam
usaha menerobos armada tempur Amerika Serikat. Kondisi inilah yang
melatarbelakangi tercetusnya ide pembentukan pasukan khusus untuk melancarkan
aksi Jepang tersebut. Ide ini pertama kali dicetuskan oleh Vice Admiral Kimpei Teraoka yang merupakan kepala
staf komandan Angkatan Laut di Filipina. Beliau berpikir jika taktik biasa
seperti yang dilakukan sebelumnya tetap dipertahankan, maka dapat dipastikan
itu tidak akan berhasil melumpuhkan armada tempur Amerika Serikat. Ide ini kemudian direalisasikan oleh Vice Admiral Takejiro Onishi (pengganti Teraoka)
pada Oktober 1944. Atas keberhasilannya dalam merealisasikan ide tersebut,
beliau dikenal sebagai Bapak Kamikaze.
Para pilot pesawat Kamikaze ini
dilatih dengan sangat keras dan berat. Persiapan sebelum melakukan serangan
besar-besaran ini dilakukan selama 6 bulan. Bahkan dari mereka ada yang sampai
dipukul tongkat bambu atau pemukul baseball hingga mendapat hajaran dari
instruktur.
Serangan
pasukan Kamikaze ini berlangsung selama kurang lebih 10 bulan, dimulai pada
bulan Oktober 1944 dan berakhir pada 15 Agustus 1945. Puncak serangan pasukan
ini terjadi pada 6 April 1945 di kepulauan Okinawa. Puncak serangan ini
difokuskan untuk menghancurkan kapal-kapal perusak (destroyer) milik pasukan Amerika Serikat. Selama puncak serangan
ini sedikitnya ada 21 kapal Amerika Serikat yang berhasil ditenggelamkan oleh
pasukan Kamikaze.
Pada akhir rangkaian serangan pasukan
Kamikaze, tercatatnya ada 4500 pilot (terdiri dari 2500 pilot Angkatan Laut dan
2000 pilot Angkatan Darat) yang telah berhasil menabrakkan diri hingga mati
demi menggempur pasukan Amerika Serikat. Namun hingga
kini, berapa jumlah kapal perang yang berhasil dihancurkan pasukan kamikaze
masih menjadi perdebatan sejumlah pihak. Menurut catatan Angkatan Udara Amerika
Serikat, Jepang setidaknya telah melancarkan 2.800 serangan Kamikaze dan
menenggelamkan 34 kapal perang.
Taktik perang ini sebenarnya dianggap
sangat efektif untuk menggempur lawan, namun pada realitanya, serangan yang
diperankan oleh pilot-pilot Kamikaze ini justru malah terkesan berlebihan
karena dilakukan sampai sepuluh bulan. Seperti yang
pernah disampaikan Pemimpin Redaksi Harian Yomiuri Shimbun,
Tsuneo Watanabe, menganggap bahwa cerita tentang pilot-pilot muda yang mau menjalankan
taktik Kamikaze dengan gagah berani dan bahagia itu sebagai bohong belaka. Di
samping semua tanggapan-tanggapan yang beredar dapat disimpulkan bahwa memang
setiap taktik perang pasti ada segi negatifnya, selebihnya tergantung kita saja
bagaimana menyikapi sejarah yang tak bisa diulang kembali.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar